Daftar Blog Saya

Minggu, 17 November 2013

hubungan agroforestry dan silvofishery




HUBUNGAN AGROFORESTRY dan SILVOFISHERY

1. Pengertian Agroforestry
Pengertian dan Definisi dari Agroforestri adalah budidaya tanaman kehutanan (pohon-pohon) bersama dengan tanaman pertanian (tanaman semusim). Pengertian agroforestri seperti di atas merupakan pengertian sederhana karena agroforestri dapat diartikan lebih luas lagi dengan pengabungan sistem budidaya kehutanan, pertanian, peternakan dan perikanan. Agroforestri merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris "Agroforestry" yaitu Agro berarti pertanian dan Forestry berarti Kehutanan. Agroforestri dikenal juga dengan istilah "Wanatani" yaitu gabungan kata Wana berarti Hutan dan Tani atau Pertanian. Agroforestri merupakan suatu sistem pengelolaan lahan untuk mengatasi masalah ketersediaan lahan dan peningkatan produktivitas lahan. Masalah yang sering timbul adalah alih fungsi lahan menyebabkan lahan hutan semakin berkurang. Agroforestri diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut dan masalah ketersediaan pangan.
Sesuai definisi agroforestri diatas maka sistem ini bervariasi dan cukup luas sehingga dapat diklasifikasi berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut :
ü  Secara Struktual, menyangkut komposisi komponen, seperti sistem-sistem agrisilvikultur, silvopastur dan agrisilvopastur.
ü  Secara Fungsional, menyangkut fungsi atau peranan utama dalam sistem, terutama komponen kayu-kayuan.
ü  Secara Sosial Ekonomis, menyangkut tingkat masukan dalam pengelolaan (masukan rendah, masukan tinggi, intensitas dan skala pengelolaan, tujuan usaha, subsisten, komersial, intermedier).
ü  Secara Ekologis, menyangkut kondisi lingkungan dan kesesuaian ekologis dari sistem Agrisilvikultur, Silvopastur, Agrosilvopastur, Silvofishery, pohon serbaguna, dan lainnya.
Pada dasarnya agroforestri mempunyai komponen pokok yaitu kehutanan, pertanian, peternakan dan perikanan. Penggabungan komponen-komponen yang termasuk dalam agroforestri dikenal dengan nama :
ü  Agrisilvikultur merupakan Kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan (pohon, perdu, palem, bambu, dll.) dengan komponen pertanian.
ü  Silvopastura merupakan Kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan dengan peternakan
ü  Agrosilvopastur merupakan Kombinasi antara komponen atau kegiatan pertanian dengan kehutanan dan peternakan/hewan
ü  Silvofeshry merupakan Kombinasi antara komponen kehutanan dan komponen perikanan. Sistem ini merupakan pemanfaatan hutan mangrove dikombinasikan dengan tambak ikan.
Tujuan akhir program agroforestri adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat petani, terutama yang di sekitar hutan, yaitu dengan memprioritaskan partisipasi aktif masyarakat dalam memperbaiki keadaan lingkungan yang rusak dan berlanjut dengan memeliharanya. Program-program agroforestri diarahkan pada peningkatan dan pelestarian produktivitas sumberdaya, yang akhirnya akan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Pengertian Silvofishery
Silvofishery merupakan pola pendekatan teknis yang terdiri atas rangkaian kegiatan terpadu antara kegiatan budidaya ikan atau udang dengan kegiatan penanaman, pemeliharaan, pengelolaan dan upaya pelestarian hutan mangrove. Mangrove silvofishery ditanam di sepanjang tambak dengan jarak tanam 1 meter antara satu pohon dengan pohon yang lain. Mangrove yang digunakan pada sistem silvofishery ini adalah Avicennia dan Rhizophora.

3. Manfaat Silvofishery dalam praktek Agroforestry
Manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan silvofishery pada tambak budidaya (Sualia. dkk, 2010)yaitu :
ü  peningkatan produksi dari hasil tangkapan alam dan ini akan meningkatkan pendapatan petani ikan.
ü  Mencegah erosi pantai dan intrusi air laut ke darat, sehingga pemukiman dan sumber air tawar dapat dipertahankan.
ü  Dengan model sistem silvofishery, aspek ekonomi masyarakat dapat terpenuhi dari kegiatan budidaya ikan dan udang dalam tambak, sedangkan aspek perlindungan pantai dan konservasi bakau dilakukan dengan tetap menjaga bakau-bakau di pematang tambak dan bagian luar dari tambak.
ü  Kegiatan penanaman bakau dan pembuatan tambak dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat tanpa bantuan pemerintah, sehingga konsep social forestry atau community forestry tercipta dengan sendirinya di wilayah pesisir tersebut.
Dengan model sistem silvofishery, aspek ekonomi masyarakat dapat terpenuhi dari kegiatan budidaya ikan dan udang dalam tambak, sedangkan aspek perlindungan pantai dan konservasi bakau dilakukan dengan tetap menjaga bakau-bakau di pematang tambak dan bagian luar dari tambak. Kegiatan penanaman bakau dan pembuatan tambak dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat tanpa bantuan pemerintah, sehingga konsep social forestry atau community forestry tercipta dengan sendirinya di wilayah pesisir tersebut.sistem silvofishery yang dapat diaplikasikan adalah sistem empang parit dan sistem empang inti.
Sistem empang parit adalah sistem mina hutan dimana hutan bakau berada ditengah dan kolam berada di tepi mengelilingi hutan.Sebaliknya sistem empang inti adalah sistem mina hutan dengan kolam di tengah dan hutan mengelilingi kolam (Departemen Kehutanan dan Perkebunan, 1999 ).
Silvofishery sebagai sebuah konsep usaha terpadu antara hutan mangrove dan perikanan budidaya yaitu budidaya di tambak menjadi alternatif usaha yang prospektif dan sejalan dengan prinsip blue economy. Pendekatan terpadu terhadap konservasi dan pemanfaatan sumberdaya hutan mangrove memberikan kesempatan untuk mempertahankan kondisi kawasan hutan tetap baik, disamping itu budidaya perairan payau dapat menghasilkan keuntungan ekonomi. Hal yang paling penting adalah bahwa konsep ini menawarkan alternatif teknologi yang aplikatif berdasarkan prinsip keberlanjutan (sustainable).Pengelolaan terpadu mangrove-tambak diwujudkan dalam bentuk sistem budidaya perikanan yang memasukkan pohon mangrove sebagai bagian dari sistem budidaya yang dikenal dengan sebutan wanamina (silvofishery). Silvofishery pada dasarnya ialah perlindungan terhadap kawasan mangrove dengan cara membuat tambak yang berbentuk saluran yang keduanya mampu bersimbiosis sehingga diperoleh kuntungan ekologis dan ekonomis karena mempertimbangkan kepedulian terhadap ekologi (ecologycal awareness).
Fungsi mangrove sebagai nursery ground sering dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan perikanan. Keuntungan ganda telah diperoleh dari simbiosis ini, selain memperoleh hasil perikanan yang lumayan, biaya pemeliharaannya pun murah, karena tanpa harus memberikan makanan setiap hari. Hal ini disebabkan karena produksi fitoplankton sebagai energi utama perairan telah mampu memenuhi kebutuhan untuk usaha budidaya tambak, berarti disini terwujud efesiensi.
Pengelolaan budidaya ikan/udang di tambak melalui konsep silvofishery, disamping sangat efisien juga mampu menghasilkan produktivitas yang cukup baik dengan hasil produk yang terjamin keamanannya karena merupakan produk organik (non-cemical). Bukan hanya itu konsep ini juga mampu mengintegrasikan potensi yang ada sehingga menghasilkan multiple cash flow atau bisnis turunan antara lain adalah bisnis wisata alam (eco-taurism business) yang sangat prospektif, pengembangan UMKM pengolahan produk makanan dari buah mangrove, disamping bisnis turunan lainnya.

4. Model Silvofishery
Secara umum terdapat tiga model tambak silvofishery, yaitu; model empang parit, komplangan, dan jalur. Selain itu terdapat pula tambak sistem tanggul yang berkembang di masyarakat. Pada tambak silvofishery model empang parit, lahan untuk hutan mangrove dan empang masih menjadi satu hamparan yang diatur oleh satu pintu air. Pada tambak silvofishery model komplangan, lahan untuk hutan mangrove dan empang terpisah dalam dua hamparan yang diatur oleh saluran air dengan dua pintu yang terpisah untuk hutan mangrove dan empang (Bengen, 2003). Tambak silvofishery model jalur merupakan hasil modifikasi dari tambak silvofishery model empang parit. Pada tambak model ini terjadi penambahan saluran-saluran di bagian tengah yang berfungsi sebagai empang. Sedangkan tambak model tanggul, hutan mangrove hanya terdapat di sekeliling tanggul. Tambak jenis ini yang berkembang di Kelurahan Gresik dan Kariangau Kodya Balikpapan. Berdasarkan 3 pola silvofishery dan pola yang berkembang di masyarakat, direkomendasikan pola silvofishery kombinasi empat parit dan tanggul. Pemilihan pola ini didasarkan atas pertimbangan:
ü  Penanaman mangrove di tanggul bertujuan untuk memperkuat tanggul dari longsor, sehingga biaya perbaikan tanggul dapat ditekan dan untuk produksi serasah.
ü  Penanaman mangrove di tengah bertujuan untuk menjaga keseimbangan perubahan kualitas air dan meningkatkan kesuburan di areal pertambakan.

Luas permukaan air di dalam tambak budidaya jenis mang-rove yang biasanya ditanam di tanggul adalah Rhizophora sp. dan Xylocarpus sp. Sedangkan untuk di tengah/pelataran tambak adalah Rhizophora sp. Jarak tanam mangrove di pelataran umumnya 1m x 2m pada saat mangrove masih kecil. Setelah tumbuh membesar (4-5 tahun) mangrove harus dijarangkan. Tujuan penjarangan ini untuk memberi ruang gerak yang lebih luas bagi komoditas budidaya.Selain itu sinar matahari dapat lebih banyak masuk ke dalam tambak dan menyentuh dasar pelataran, untuk meningkatkan kesuburan tambak.


REFERENSI :
Fiqriyah Marpaung,AZ.2013.Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Ekosistem Mangrove Silvofishery Dan Mangrove Alami Kawasan Ekowisata Pantai BOE Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.Makassar : Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan Universitas Hasanudin.
Anonim.2012.http.//pengertian-definisi.blogspot.com//2012/03/pengertian-dan-definisi silvofishery.html.Diakses 21 Oktober 2013.
Anonim.2012.http.//model-silvofishery.blogspot.com//2012/03/model-silvofishery.html.Diakses 21 Oktober 2013.


Selasa, 01 Oktober 2013

macam-macam jenis awan


nah ini adalah karakteristik awan yang perlu kita pelajari.

A. PENGERTIAN AWAN
Awan adalah sekumpulan tetesan air/kristal es di dalam atmosfer yang terjadi karena pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh. Atau Awan adalah massa kecil dari tetesan air atau kristal beku tergantung di atmosfer di atas permukaan bumi atau tubuh planet lain. Awan juga massa terlihat yang tertarik oleh gravitasi, seperti massa materi dalam ruang yang disebut awan antar bintang dan nebula.

B.PROSES TERBENTUKNYA AWAN
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, terbentuklah awan. Peluapan ini boleh berlaku dengan cara :
  • Apabila udara panas, lebih banyak uap terkadung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
  • Apabila awan telah terbentuk, titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarikan bumi menariknya ke bawah. Hinggalah sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah. Hingalah sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
  • Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan awan itu selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.

C. Keluarga-Keluarga Awan

Awan mempunyai beberapa jenis, yaitu: 1. Awan Cyrus 2. Awan Cumulus 3. Awan Stratus Para Pilot, biasanya sangat menakuti Awan Cumulus, karena katanya sih, didalam awan Cumulus terdapat banyak aliran listrik. Yang biasa kita saksikan sebagai Guntur.

Awan Tinggi (Keluarga A)

Bentuk awan tinggi antara 10.000 dan 25.000 kaki (3.000 dan 8.000 m) di daerah kutub , 16.500 dan 40.000 kaki (5.000 dan 12.000 m) di daerah beriklim sedang dan 20.000 dan 60.000 kaki (6.000 dan 18.000 m) di daerah tropis . Pada kawasan tropis, awan ini terletak di ketinggian 6-18 km, pada kawasan iklim sedang awan ini terletak pada ketinggian 5-13 km, sedangkan di kawasan kutub terletak pada 3-8 km.

Awan di Keluarga A meliputi:
v  Genus Cirrus (Ci): gumpalan awan putihberserat kristal es halus yang terlihat jelas di langit biru. Secara umum non-konvektif kecuali castellanus dan spesies floccus.
o   Spesies fibratus Cirrus (Ci fi): cirrus berserat tanpa jumbai atau kait.
o   Spesies uncinus Cirrus (Ci UNC): Hooked cirrus filamen.
o   Spesies spissatus Cirrus (Ci spi): cirrus Patchy padat.
o   Spesies castellanus Cirrus (Ci cas): Sebagian cirrus menara.
o   Spesies floccus Cirrus (Ci flo): Sebagian cirrus berumbai.
v  Genus Cirrocumulus (Cc): lapisan awan yang tampak seperti ombak di pasir pantai, berbentuk bulat kecil atau serpih dan bewarna putih yang berkelompok atau berbaris.[1]
o   Spesies Cirrocumulus stratiformis (Cc str): Sheets atau patch yang relatif datar cirrocumulus.
o   Spesies Cirrocumulus lenticularis (Cc len): Lens cirrocumulus berbentuk.
o   Spesies Cirrocumulus castellanus (Cc cas): cirrocumulus menara.
o   Spesies Cirrocumulus floccus (Cc flo): cirrocumulus berumbai.
v  Genus Cirrostratus (Cs): A non-konvektif cadar tipis yang biasanya menimbulkan halos. Matahari dan bulan terlihat di garis yang jelas. Biasanya mengental menjadi menjelang altostratus depan hangat atau daerah tekanan rendah.
o   Spesies Cirrostratus fibratus (Cs fib): cirrostratus berserat kurang terlepas dari cirrus.
o   Spesies Cirrostratus nebulosus (Cs neb): rata selubung cirrostratus.
a.      Awan Sirrus (Ci)
http://3.bp.blogspot.com/-gUXWyQss9wk/Tv1sc7t8laI/AAAAAAAAARs/krm76mlXEHw/s320/799px-CirrusField-color.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKzEud7E972THxbHBLKJUI_HGXx4-rTbfdVZDh-cCt4afVCCI5SO2CUSSgDNeRJkQdhHYCl46r_uJKb5XtpQsp5T7h3mzxX8lCPOtgTHkqs6H7chEegLYT6-y8DaLgkoF_EvEBh1wU0hY/s1600/Sirrus.jpg







Cirri cirri awan sirrus :
·               Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu burung.Awan ini juga sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan-akan tampak bertemu pada satu atau dua titik horizon
·               Awan ini tidak menimbulkan hujan.
·               Awan ini terdiri daripada halbor air yang terjadi disebabkan suhu terlalu dingin pada atmosfer.
·               Awan Sirus ini ditiupkan angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak jelas.

b.      Awan Sirostratus (Ci-St)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ9YVrR76TZLhOt6b7RDgd_kD0iAS3bdl2a06vJBR7O2ndMGIkcX9TRsqIkxIt6KHRxmHzQK93LdwKZLkBdiIW6Mm80l2i1p9vz4SfX-g0nITs8t4axbLxVGn0uYxvHsPOQmrtsTq5JVgc/s320/Awan+stratocumulus.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDM8tiJUeOj7Qq9YQ5LsXt9iccNUg73MmHTpa0MbJHvU-MjrVovDmAn8OP_2LXZDyEMHP0xVgA-at-HHWiD9s3zIPSPkSu7JaYt9UfejbJSbfMwPaw-w6UrZH3dOZc78Mi1u24ymsCM5k/s1600/Sirostratus.jpg
·               Bentuknya seperti kelembu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit sehingga tampak cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak teratur.
·               Awan ini juga menimbulkan hallo(lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari dan bulan yang biasanya terjadi di musim kemarau.
c.       Awan Sirokumulus(Ci-Cu)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH_wgGPD5hFkSlQ9LsdByGOiGPileHhIH2Wz0LDPIB31qv5Sknybccz_TAMhs2gCitOR4ZEn_8tBAifHG58lYI6P9A5pCrT2ZkHMdX-_NH9KXMM1o131L5jC1LRXwAOw4XQMwiuiHk5xE/s1600/Sirokumulus.jpg

·               Awan ini bentuknya seperti terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es sehingga bentuknya seperti sekelompok domba dan sering menimbulkan bayangan.

 

Awan Tengah (Keluarga B)

Awan Tengah cenderung terbentuk pada 6.500 kaki (2.000 m), tetapi dapat terbentuk pada ketinggian sampai 13.000 kaki (4.000 m), 23.000 kaki (7.000 m) atau 25.000 kaki (8.000 m), tergantung pada daerah. Umumnya lebih hangat iklim, semakin tinggi dasar awan. Nimbostratus merupakan awan pada ketinggian menengah yang dapat bergerak turun hingga ketinggian rendah pada saat hujan. [2] The World Meterological Organisasi mengklasifikasikan Nimbostratus sebagai awan menengah yang dapat mengentalkan ke dalam rentang ketinggian rendah selama hujan. [3]
Awan Nimbostratus(Ni-St)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg1EXTTt4ojvHVfymmCGawZQ17A_FF0ufc6E5bJrSyzY8WXKSH68W-t50wcDIYhcEqfwO_jYGi1oSKDUEcsVLfD4RJ1N0HtwY6Un6aul9YzBBFYcRiDbT4lOcDXM6NEjUySCnpCYibViw/s320/nimbostratus.jpg

·               Bentuknya tidak menentu ddengan pinggir compang-camping.
·               Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis.
·               Awan ini berwarna putih gelap yang penyebarannyaa di langit cukup luas.
Awan Sedang
Pada kawasan tropis awan ini terletak di ketinggian 2-8 km, pada kawasan iklim sedang terletak di ketinggian 2-7 km, sedangkan pada kawasan kutub terletak di ketinggian 2-4 km.
Yang termasuk dalam awan sedang antara lain :
a.Awan Altokumulus(A-Cu)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSAGhtitWEwOEOvGkMQM1FkCGMTcdws0ZcteCI5HStoX0sAdpEHohGOY4RmPSX_iuLXg_K-Xr2uYkh03L1C9R9nszBnLkmDpPGxiZZexugKqOTZIQzC9ZGQWqi6JEs0dilUo4P4jrb2eE/s1600/Altokumulus.jpg


·               Awan ini kecil-kecil, tapi jumlahnya banyak
·               Awan Altokumulus berwarna kelabu atau putih dilihat pada waktu senja.
·               Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal. Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan.
·               Tiap-Tiap elemen nampak jelas tersisih aantara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang membedakannya dengan Sirokumulus.
b.Awan Altostratus(A-St)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKBG3b1K0fgOrH4af4K1j1qP4gZoq6Y7-ngzT8R5VpWFiT8Yq2eJbuFCV-fqweSv7uZh6bGe21JFYrFflUanUU1ozxDD9eZjv6convw9llxNAwP41qhJ5XHfSgR9aIkEHeYNLicw3N9nw/s1600/Altostratus.jpg

·               Awan Altostratus berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan langit.
·               Awan ini menghasilkan hujan apabila cukup tebal.
·               Awan-awan di atas terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di awal pagi.

Awan Rendah (Keluarga C1)

Ini ditemukan dari dekat permukaan hingga 6.500 kaki (2.000 m) [2] dan termasuk Stratus genus. Ketika awan Stratus kontak dengan tanah, mereka disebut kabut , meskipun tidak semua bentuk kabut dari Stratus.
Awan di Keluarga C1 meliputi:
  • Genus stratocumulus (Sc): awan konveksi yang sedikit biasanya dalam bentuk pola-pola tidak teratur atau bulat, mirip dengan altocumulus tetapi ukurannya lebih besar dan bewarna lebih gelap.
    • Spesies stratocumulus stratiformis (Sc str): Sheets atau patch yang relatif datar stratocumulus.
    • Spesies stratocumulus lenticularis (Sc len): Lens stratocumulus berbentuk.
    • Spesies stratocumulus castellanus (Sc cas): stratocumulus menara.
a.Awan Stratokumulus(St-Cu)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPPmaJw3__FpTT8TpRTXYaWqS8xTz-z3_OMJclQjYD_FKt5QyPrkwoqEs3DRoSnYohccO2AeN1pfTBEkGJkaXfPthC6yt__rHHYm7TfCppw6rD4pgDpNyEUh9BwedLQdBJ9HdZJOR3ScI/s1600/Stratokumulus.jpg

·               Awan ini berbentuk seperti bola-bola yang seringg menutupi daerah seluruh langit, sehingga tampak seperti gelombang.
·               Lapisan awan ini tipis dan tidak menghasilkan hujan.
·               Awan ini berwarna kelabu/putih yang terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer stabil.
  • Genus Stratus (St): awan berlapisan seragam yang menyerupai kabut tetapi tidak menyentuh ke permukaan tanah (relatif tinggi).[2]
    • Spesies nebulosus Stratus (St cotok): rata selubung Stratus.
    • Spesies Stratus fractus (St fra): kasar putus selembar Stratus.
b.Awan Stratus(St)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs9aj6Li7VQ0HWyM_pCnaemJ-8vm9G_WhDocAzqtvMMJo0GWZJ0UNBPH-mZWjx5S-pbIC-XuDh4dd3EAOKoMl-FCDrUm_fjanoqO4ot4vn989x5J_Kn4WRQDOCA7fqOvoPlljZ__Ba_Rw/s1600/Stratus.jpg
·         Awan ini cukup rendah dan sangat luaas. Tingginya di bawah 2000 m.
·         Lapisannya melebar seperti kabut dan berlapis.

 

Awan Vertikal (Keluarga D)

·         Awan ini terletak antara 500-1500 m,
  • Genus cumulonimbus (Cb): awan dengan massa besar dan menjulang dari ketinggian rendah hingga sangat tinggi, rawan badai dan petir. Mereka membentuk dalam massa udara yang sangat stabil, khususnya sepanjang front yang bergerak cepat dingin.
    • Spesies calvus cumulonimbus (Cb cal): awan cumulonimbus dengan sangat tinggi memotong puncak kubah-jelas mirip dengan gumpalan awan yang menjulang tinggi.
    • Spesies capillatus cumulonimbus (Cb cap): awan cumulonimbus dengan puncak yang sangat tinggi yang telah menjadi berserat karena adanya kristal es.
Fitur Supplimentary inkus capillatus cumulonimbus (Cb ink cap): Sebuah cumulonimbus inkus atas awan adalah salah satu yang telah menyebar ke bentuk landasan yang jelas sebagai akibat dari memukul lapisan inversi di bagian atas troposfer. Fitur Supplimentary dengan mammatus cumulonimbus (Cb Mam): Sebuah dasar awan mammatus ditandai oleh gelembung-tonjolan ke bawah seperti menghadap disebabkan oleh downdrafts lokal dalam awan. WMO Resmi jangka cumulonimbus Mama.
a. Awan Kumulonimbus(Cu-Ni)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnEeoTr0k8stQi672L1DPP8HaHvrVleNZDclg_bMgaRhfNs6K5XJIXOYylaVEezqGqRofqGcQQl1SdSORfBETbJSYeprzCipmUFSOIojjDC-sh7-huT97FTgSezgKqz7Kf5KkMa6ouE1E/s1600/Kumulonimbus.jpg

·               Berwarna putih/gelap.
·               Terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki dan puncaknya punya ketinggian lebih dari 3500 kaki. Awan ini menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur.
·               Awan ini berhubungan erat dengan hujan deras, petir, tornado, dan badai.

  • Genus Cumulus (Cu) [6] [7]
    • Spesies Cumulus congestus (WMO: Cu Con / ICAO: TCU): awan dengan ukuran vertikal (lebar) yang besar dan bewarna gelap keabu-abuan.
    • Pyrocumulus (tidak ada singkatan resmi): awan Cumulus yang terkait dengan letusan gunung berapi dan kebakaran skala besar. Tidak diakui oleh WMO sebagai genus yang berbeda atau spesies.
b. Awan Kumulus(Cu)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcrPBJ71KkSpwjebiYbTOaOxr-O2TXFNkBlqG3j34vOAu-H79XfS8654i3UJtSAZaSEhVnn42ODbCDXo1GpssPNRCC1TJ2duMD00nTStSQuhVcMbsX5A90ba8QSDMLPbg5ocqVJM8aC4I/s1600/Kumulus.jpg
·      Merupakan awan tebal dengan puncak yang agak tinggi. Terlihat gumpalan putih atau cahaya kelabu yang terlihat seperti bola kapas mengambang, awan ini berbentuk garis besar yang tajam dan dasar yang datar.
·      Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000 m dan lebaar 1 km.



Sedangkan berdasarkan bentuknya, Awan terbagi menjadi 3 yaitu :
  • Kumulus, yaitu aawan yang bentuknyaa bergumpal-gumpal dan dasarnya horizontal.
  • Stratus, yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehinga menutupi langit secara merata.
  • Sirrus, yaitu awan yang berbentuk halus dan berserat seperti bulu ayam. Awan ini tidak dapat menimbulkan hujan.