Daftar Blog Saya

Senin, 01 April 2013

Niat Dan Amal


NIAT DAN AMAL

Kehidupan seorang manusia dipenuhi dengan berbagai kepentingan dan tujuan. Entah berorientasi hanya untuk kesenangan dunia saja atau bahkan juga berorientasi pada kehidupan yang lebih kekal yaitu akhirat. Sebagai seorang muslim tentunya Al Qur’an dan Hadits telah memberi arahan terkait hal-hal seperti ini. Selain meraih keberhasilan di dalam hal duniawi namun yang lebih penting lagi mendapatkan keberhasilan di alam yang lebih kekal nanti.
Lalu apa sesungguhnya hal yang mendasari bahasan diatas..? Hal yang mendasari setiap muslim melaksanakan segala aktivitasnya..! Kita akan menemukan sebuah kata yang menjawab pertanyaan diatas yaitu “Niat”. Apakah niat itu,,? Dalam sebuah hadist diriwayatkan oleh Amir l’Mu’minin Abi Hafsh Umar ibn Al Khaththaab Radhiyallahu ‘Anhu, yang berbunyi : “Sesungguhnya amal perbuatan itu disertai niat dan setiap orang mendapat balasan amal sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang berhijrah hanya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu menuju Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ia harapkan atau karena wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya itu menuju yang ia inginkan.” (HR. Bukhari-Muslim) dan firman Allah dalam surah Al-Bayyinah ayat 5 yang berbunyi :“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; dalam (menjalankan) agama dengan lurus.”
Dalam bahasa Arab, niat sering didefinisikan sebagai : Suara/getaran hati terhadap sesuatu yang dihadapi sesuai dengan keinginan untuk mendapatkan keuntungan atau menghindarkan kerugian. Dalam pengertian selanjutnya yang populier dalam ilmu syar’iy niat didefinisikan sebagai : Keinginan untuk melakukan amal perbuatan karena mengharap ridha Allah. Kisah tiga orang yang terperangkap dalam gua tertutup batu besar, hingga mereka berkesimpulan tidak akan ada yang menyelamatkan dirinya kecuali berdoa kepada Allah dengan menyertakan amal shaleh yang pernah diperbuat. Lalu berdoalah orang pertama dengan pengabdiannya kepada orang tua, yang kedua dengan sikap iffah (menahan diri dari perbuatan dosa pada saat mampu melakukannya, dan ketiga berdoa kejujurannya memenuhi hak orang lain (membayar gaji karyawan), hingga mereka bisa keluar selamat dari bahaya itu (Hadits muttafaq alaih).
Dari kisah teladan diatas dapat kita ambil sebuah hikmah yang besar terkait niat dan amal sholeh dalam kehidupan. Kemudian jika kita melihat lebih dalam mengenai implementasi dalam kehidupan sehari-hari, bahwa niat tidak dapat dipisahakan dengan amal yang akan dilakukan. Terlebih lagi jika kita akan menghubungkannya dengan gerak langkah dakwah. Kita harus bisa menjaga niat yang sudah sejak awal di azzamkan. Ketika kita sudah berkeyakinan untuk hanya mengharapkan keridhaan Allah, maka hal itulah yang harus bisa dipegang teguh. Jangan sampai niatan tulus yang ada dirusak hanya karena permasalahan kecil, yang hanya memaksakan hawa nafsu manusia. Dan hal yang penting perlu diingat bahwa untuk menjaga niat tidak hanya cukup sekali saja namun butuh berulang kali. Mulai dari awal aktivitas, pertengahan bahkan hingga akhir aktivitas. Agar amal-amalan yang sudah kita lakukan dalam dakwah dapat mencapai tujuannya dan diridhoi oleh Allah.
Oleh karena itu, ada beberapa cara dan sikap yang dapat kita lakukan dalam upaya menjaga niatan agar selalu berada di Jalan Nya ditengah tantangan dan kendala yang ada, diantaranya :
  1. Selalu memulai amal dengan niat yang ikhlas hanya mengharap Ridho Allah
  2. Menyertai setiap amal dengan ilmu
  3. Melawan setiap hawa nafsu yang berpotensi merusak niat
  4. Membaca Sirah Nabawiyah dan para sehabat terkait niat yang ikhlas
  5. Berlatih untuk beramal jauh dari sorotan orang banyak agar terhindar rasa ujub,riya,dll
  6. Berdo’a dan memohon perlindungan kepada Allah Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwasanya niat merupakan hal begitu penting dalam melaksanakan suatu amal.

Kuncinya adalah melaksanakan segala sesuatunya hanya mengharap keridhoaan Allah dan menjaga niat menjadi hal yang tidak boleh dilupakan agar setiap amalan selalu dalam jalan kebaikan. Wa’llahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar